Bidik.co.id
BELAWAN, Aktivitas bongkar muat peti kemas di dua pelabuhan utama di Sumatera Utara mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan data terbaru, hingga Agustus 2025, volume peti kemas yang ditangani perusahaan mencapai 455.922 TEUs, atau naik sekitar 8 persen
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini menunjukkan geliat sektor logistik yang semakin kuat di wilayah barat Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Terminal 1 Belawan dan Terminal 2 Kuala Tanjung, dua pelabuhan strategis yang dikelola oleh PMT, menjadi tulang punggung dalam mendukung pertumbuhan tersebut.
Di Terminal Belawan, pergerakan peti kemas domestik menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan. Hingga Agustus 2025, volume peti kemas domestik mencapai 412.407 TEUs, meningkat sekitar 9 persen dibandingkan
tahun sebelumnya pada periode yang sama. Kondisi ini mencerminkan permintaan yang terus meningkat dari berbagai sektor industri dan perdagangan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Terminal Kuala Tanjung juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, terutama pada arus peti kemas internasional. Volume arus peti kemas internasional di terminal tersebut melonjak tajam dari hanya 70 TEUs pada Agustus 2024 menjadi 7.685 TEUs pada Agustus 2025, mencatatkan pertumbuhan lebih dari 1.000
persen. Lonjakan ini menjadi indikasi pemulihan perdagangan luar negeri yang kuat, sekaligus memperkuat posisi
Terminal Kuala Tanjung sebagai pelabuhan untuk ekspor-impor di wilayah Sumatera.
Peningkatan arus logistik ini menuntut manajemen operasional yang semakin optimal. PT PMT mengakui bahwa
sejumlah langkah strategis telah diambil untuk meningkatkan efisiensi, mulai dari pengaturan ulang lapangan penumpukan peti kemas hingga optimalisasi proses bongkar muat di dermaga. Tujuannya agar perputaran peti
kemas dapat dipercepat dan waktu tunggu kapal di pelabuhan dapat diminimalisasi.
Hasilnya terlihat dari kenaikan rasio waktu efektif bongkar muat terhadap waktu sandar kapal (effective time to berthing time ratio) di Terminal Belawan yang naik sebesar 5 persen, menjadi 83,41 persen hingga Agustus 2025.
Angka ini menunjukkan bahwa manajemen telah berhasil mengurangi waktu kapal berada di dermaga berkat perbaikan tata letak lapangan dan alur bongkar muat.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Prima Multi Terminal, Rudi Susanto, menyampaikan bahwa capaian pertumbuhan ini merupakan buah kerja keras seluruh pihak yang terlibat. “Kami melihat lonjakan volume peti kemas ini sebagai indikator kuat bahwa sektor logistik di Sumatera Utara sedang mengalami momentum yang sangat baik.
Tentu, pencapaian ini tidak lepas dari sinergi. yang terjalin antara PMT, pelanggan, dan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan dan efisiensi operasional,” ujar Rudi.
Ia menambahkan, posisi strategis PMT sebagai pengelola dua terminal vital membawa tanggung jawab besar
untuk mendukung roda perekonomian daerah. “Setiap kontainer yang keluar masuk pelabuhan ini punya arti penting bagi pertumbuhan industri dan perdagangan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus memperbaiki proses operasional agar arus logistik semakin lancar dan berdampak positif pada ekonomi,” kata Rudi.
Selain fokus pada peningkatan efisiensi operasional, PT PMT juga menempatkan keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Perusahaan terus mengembangkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan target nol kecelakaan kerja (Zero Accident). Berbagai langkah diambil, seperti penerapan standar keselamatan
minimum pada peralatan dan fasilitas pelabuhan, pengawasan lapangan yang ketat, serta pelatihan rutin bagi seluruh pekerja. “Kami percaya, keselamatan adalah kunci utama dalam memastikan kelangsungan operasi yang produktif dan berkelanjutan,” ujarnya menutup.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi provinsi ini
terus membaik. Pada kuartal II 2025, PDRB sektor industri pengolahan naik sebesar 5,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan sektor industri ini menjadi salah satu pendorong meningkatnya
aktivitas logistik di pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung.
Sumatera Utara juga dipandang sebagai salah satu daerah dengan potensi besar dalam pengembangan kawasan industri dan logistik nasional. Letaknya yang strategis sebagai pintu gerbang barat Indonesia dan sumber daya alam melimpah menjadikan provinsi ini kian penting dalam peta ekonomi nasional.
Dengan pencapaian yang terus bertumbuh dan dukungan kuat dari berbagai pihak, PT PMT optimistis dapat memperkokoh posisinya sebagai operator pelabuhan andal di Sumatera dan kawasan barat Indonesia.
Perusahaan berharap tren positif ini akan membuka peluang baru dalam pengembangan industri dan logistik, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional di masa depan.