Prof. Dr. Sutan Nasomal: Jangan Biarkan Demokrasi Mati Pelan-Pelan

- Editor

Kamis, 2 Oktober 2025 - 02:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bidik.co.id Jakarta, 2 Oktober 2025 opp

Indonesia tengah menghadapi krisis moral dan hukum yang menggerogoti fondasi demokrasi. Dalam waktu hampir bersamaan, dua peristiwa berbeda namun beririsan terjadi: wartawan dipukul hingga buta, sementara aktivis rakyat dikriminalisasi dan dijebloskan ke penjara.

Dua kasus ini menunjukkan satu benang merah: negara lamban, hukum tunduk, dan kekuasaan berpihak pada yang kuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasus Pertama: Wartawan Dianiaya, Polisi Diam

Diri Ambarita, wartawan di Bekasi, dipukuli secara brutal hingga mengalami kebutaan di mata kiri. Hingga kini pelaku belum ditangkap, bahkan kepastian proses hukum pun tak jelas.

Di Sumatra Utara, wartawan Tahan Purba justru menghadapi ironi. Setelah dikeroyok empat pria, ia malah dilaporkan balik dan kini berstatus terlapor.

“Ini bentuk pembungkaman fungsi kontrol pers,” ujar Prof. Dr. Sutan Nasomal, SH, MH, pakar hukum sekaligus pengamat demokrasi. “Jika negara tidak segera bertindak, pesan yang dikirim ke publik jelas: ‘Jangan bicara kebenaran, atau kamu akan dibungkam.’”

Kasus Kedua: Aktivis Agraria Dipenjara

Di Aceh Singkil, aktivis agraria Yakarim Munir Lembong kini ditahan atas laporan pidana dari perusahaan sawit PT Delima Makmur, meski masih ada proses gugatan perdata yang berjalan.

Kuasa hukum Yakarim, Zahrul, SH, menegaskan:

“Ini murni sengketa perdata. Tidak ada alasan hukum untuk menahan Yakarim. Ini kriminalisasi terhadap pembela hak rakyat.”

Dalam surat terbuka dari balik penjara, Yakarim menulis kepada Presiden Prabowo Subianto:

“Jangan tutup mata, Pak Presiden. Perusahaan ini telah merampas tanah rakyat dan menjadikan hukum sebagai alat untuk membungkam kami.”

Baca Juga:  Buka Puasa TNI-Polri, Perkuat Soliditas dan Pertebal Keimanan

Satu Tujuan: Membungkam Kebenaran

Kedua kasus ini memperlihatkan wajah buram demokrasi Indonesia:

Wartawan dipukul ketika bersuara.

Aktivis dipenjara ketika menggugat.

“Bangkitlah wahai rakyat! Bila hukum telah menjadi alat kekuasaan dan keadilan dijual, maka kita tak bisa tinggal diam,” seru Yakarim dari balik jeruji.

Redaksi: Ini Darurat Demokrasi

Ini bukan sekadar kasus hukum, melainkan darurat demokrasi. Kita menyaksikan pola pembungkaman sistemik: wartawan dibungkam, aktivis dipenjara, sementara negara hanya menonton.

Dimana Dewan Pers? Dimana Komnas HAM? Dimana suara elite politik yang dulu lantang bicara demokrasi?

Yang dibutuhkan bukan sekadar kutukan moral, tapi gerakan sosial, solidaritas rakyat, dan hukum yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan untuk oligarki.

Tentang Yakarim Munir Lembong

Yakarim bukan kriminal. Ia anak dari Hj. Rafi’ Barus, pejuang politik yang pernah dibuang rezim. Tumbuh di pinggir Sungai Leu Cinendang, Aceh Singkil, ia menjadi simbol perjuangan akar rumput melawan korporasi rakus dan negara yang abai.

Penegasan Prof Dr Sutan Nasomal

Prof. Dr. Sutan Nasomal, SH, MH – pakar hukum internasional, ekonom, Presiden Partai Oposisi Merdeka, sekaligus pengasuh Ponpes Ass SaqwaPlus Jakarta – menegaskan:

“Saya meminta Presiden memerintahkan Polri dan TNI untuk mengungkap kasus-kasus burem yang terjadi di republik ini. Negara jangan gagal melindungi suara kebenaran. Karena bila rakyat terus dipaksa diam, maka demokrasi akan mati pelan-pelan.”

 

Berita Terkait

Pelindo Regional 1 Ikuti Lomba Booth Antar Regional di Pelindo Forum Ciawi
SWI Kritik Biro Pers Istana Terkait Kasus Pencabutan ID Jurnalis CNN
Prof DR Sutan Nasomal Meminta Presiden RI Tegas Dalam Pemberantasan Korupsi Serta Tak Pandang Warna
Prof Dr Sutan Nasomal Prihatin Nasib Ojol Presiden RI Harus Bertindak Membela Nasib OJOL “Mereka Pasti MendoakanMu!!!”
Prof Dr Sutan Nasomal Minta Presiden RI Perintahkan Menterinya Babat Mafia Di Sembako “Harus Dimusnahkan!!”
Prof Dr Sutan Nasomal Minta Presiden Evaluasi Kenaikan Gaji Tunjangan Pejabat Negara Jangan Timbulkan Komplik Rakyat
SWI Tekankan Asas Non-Retroaktif dalam Proses Konstituen Dewan Pers
Prof Dr Sutan Nasomal Minta Presiden RI Perintahkan Kementerian Bersama Komnas HAM Team Bela Rakyat Tegakkan Hukum !!!
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 10:19 WIB

Anggota Satgas TMMD ke-126 Kodim 0106/Aceh Tengah Mulai Membangun Pondasi RTLH

Senin, 13 Oktober 2025 - 12:26 WIB

Pelindo Regional 1, Inisiasi Program Difabel untuk Semakin Berdaya

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:40 WIB

Dari Sekolah Internasional hingga Klinik Terapung, BNCT Hadirkan Harapan Baru untuk Belawan

Jumat, 3 Oktober 2025 - 02:16 WIB

Pelindo Regional 1 Santuni Ribuan Anak Yatim di Hari Pelindo ke-4

Jumat, 3 Oktober 2025 - 02:04 WIB

UMKM Binaan Pelindo Regional 1 Tampil di Inacraft October 2025 “Youthpreneurs”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 04:39 WIB

BNCT Gelar Pelatihan Inspeksi K3 Digital

Selasa, 30 September 2025 - 03:15 WIB

Pelindo Regional 1 Gelar Pelatihan Pembibitan dan Penanaman Mangrove di Batu Bara

Senin, 29 September 2025 - 13:41 WIB

BNCT Gelar Refreshment Safety 7 dalam Rangka Global Safety Day 2025

Berita Terbaru