Padang, Bidik. Co. Id-Pertahanan ideologi sarekat islam sumatera barat PERISAI sumatera barat mendukung penuh visi dari menteri imigrasi dan pemasyarakatan agus Indrianto dengan melakukan aksi demontrasi di depan rutan kelas II B anak aia Padang.
“Perisai sumbar siap mendukung dalam bentuk gerakan kongkrit agar ucapan dari menteri tidak hanya jadi angin lalu bagi para oknum nakal di lembaga pemasyarakatan di sumatera barat”, Dukungan ini disampaikan pada sabtu 11 mei 2025.
Adapun tuntutan mereka saat melakukan aksi tersebut menyampaikan empat hal
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Hentikan pungutan liar oknum sipir dan pengunaan handphone bebas oleh warga rutan kelas II B anak aia Padang.
2. Hentikan aktifitas pembiaran pemakaian narkoba warga rutan oleh oknum pejabat rutan.
3. Indahkan visi misi mentri Imigrasi dan pemasyarakatan Agus Adrianto “Zero HP dan Narkoba”,
4. Copot kepala rutan kelas II B anak aia padang Di duga melakukan pembiaran atas oknum pejabat nakal di dalam rutan.
Sebelumnya Agus Indrianto menyampaikan visi nya tentang zero Ponsel dan Narkoba
Sikap saya tegas siapapun yang terbukti terlibat, baik warga binaan maupun petugas, akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku,” ucap Menteri Agus.
Agus juga menyerukan bahwa pemberantasan ponsel dan narkoba dalam lapas adalah harga mati.
“Zero ponsel dan narkoba harga mati,” tegas dia.
Seperti diketahui pada 6 bulan pertama menjabat, Menteri Agus telah memindahkan 548 warga binaan yang diduga terlibat peredaran narkoba ke lapas super maksimum security di Nusakambangan. Selain itu Menteri Agus juga telah menonaktifkan 14 pejabat struktural, 4 kepala UPT (kalapas atau karutan).
Menurut Andi ketua PERISAI Sumbar menyebut Persoalan penggunaan Handphone dan narkoba adalah permasalahan lama bahkan lebih jauh dirinya menyebut perlu dilakukan gerakan kongkrit dan tegas dari menteri IMIPAS.
“visi mentri imapas adalah bukti bahwa ini adalah persoalan lama yang banyak terjadi dikebanyakan lapas maupun rutan, menteri harus bersikap tegas, dan copot semua oknum yang terindikasi terlibat, tampa pandang bulu, tidak peduli yang bersangkutan punya koneksi apapun, yang penting, aturan tetaplah aturan” pungkasnya,
Lebih jauh pria yang juga pengurus KNPI Sumbar itu juga mengaku punya bukti penggunaan handphone di lapas dan rutan yang ada di Sumatera Barat.
“Kami punya bukti bahwa di sumatera barat masih ada lapas maupun rutan yang warga binaannya memiliki smart phone”
Terakir bung Andi juga menyinggung persoalan kasus yang baru-baru ini terjadi di Bukit-Tinggi.
“Kasus meninggalnya warga binaan di lapas Bukit Tinggi yang diduga akibat keracunan minuman oplosan, dan statetmen tentang matinya CCTV adalah bukti bahwa adanya dugaan cawe-cawe dari oknum yang bekerja di lapas, zero handphone, zero narkoba dan zero cawe-cawe dalam lapas” tutupnya tegas.(Redaksi)