Aceh Tengah Budik.co.id
Menjelang pesta pernikahan dan akad nikah, keluarga besar calon mempelai perempuan, Sarimah, melaksanakan tradisi tepung tawar di Desa Alur Pertik, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (8/9/2025) pagi.
Acara yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB berlangsung penuh khidmat, dihadiri oleh keluarga besar, kerabat dekat, serta tokoh masyarakat setempat. Prosesi tepung tawar dipimpin langsung oleh orang tua mempelai perempuan bersama keluarga pihak ibu dan Bpk Salbidin Almarhum, sesuai adat istiadat yang telah diwariskan secara turun-temurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum prosesi tepung tawar dimulai, Petue atau Reje Genap Mupakat (RGM) selaku perwakilan kepala desa, memberikan nasehat dan doa bagi calon mempelai. Dalam pesannya, ia berharap agar rumah tangga yang akan dibangun kelak menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
“Kami berpesan kepada ananda agar senantiasa menjaga keharmonisan, saling menghargai, dan menjadikan rumah tangga sebagai ladang ibadah. Semoga Allah SWT meridai dan memberikan keberkahan dalam perjalanan hidup berumah tangga,” ungkapnya.
Usai nasehat dari RGM, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Imum Kampung Desa Alur Pertik, Tgk. Ridwan, yang sekaligus menyampaikan amanah serta petuah kepada calon mempelai. Doa bersama dipanjatkan agar prosesi pernikahan berjalan lancar dan kehidupan rumah tangga nantinya selalu dalam lindungan Allah SWT.
Setelah doa, calon mempelai bersama keluarga memohon restu kepada seluruh hadirin dengan penuh rasa haru. Suasana kekeluargaan begitu terasa, terlebih saat prosesi ditutup dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.
Dari pihak keluarga, ibu Sarimah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh tetamu yang hadir.
“Alhamdulillah, prosesi tepung tawar hari ini berjalan lancar. Kami sebagai orang tua hanya bisa mendoakan agar anak kami dapat membangun rumah tangga yang bahagia, rukun, dan selalu dalam rahmat Allah SWT. Terima kasih kepada seluruh keluarga dan masyarakat yang sudah hadir memberikan doa dan restu,” ujarnya penuh haru.
Tradisi tepung tawar ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan adat, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga desa menjelang hari bahagia Sarimah. Seluruh rangkaian adat diharapkan menjadi keberkahan dan langkah awal yang baik sebelum digelar akad nikah dan pesta pernikahan.