Bidik.co.id, Bener Meriah, 15 Desember 2025 – Komitmen Rutan Kelas IIB Bener Meriah terhadap pelayanan prima diuji oleh kondisi alam ekstrem. Meskipun akses jalan menuju Rutan terputus total, Kepala Rutan beserta jajarannya menunjukkan dedikasi luar biasa dengan menempuh jarak puluhan kilometer untuk menjemput langsung pasokan bahan makanan dari vendor. Tindakan heroik ini dilakukan demi memastikan hak-hak dasar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tetap terpenuhi.
Akses jalan menuju Rutan Bener Meriah dilaporkan terputus akibat bencana alam, menyulitkan vendor dalam mengirimkan bahan makanan rutin. Demi menghindari kekurangan pasokan dan demi terpenuhinya hak WBP atas makan dan minum yang layak, Kepala Rutan mengambil inisiatif untuk menjemput pasokan tersebut.
Proses pengiriman bahan makanan harus dilakukan melalui skema “jemput bola”. Titik temu dengan pihak vendor disepakati di Kilometer 60, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Lokasi ini dipilih karena merupakan titik terjauh yang masih dapat ditempuh oleh akses dari Kabupaten Bireuen menuju Bener Meriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Rutan Bener Meriah, Heddry Yadi, didampingi oleh Kepala Subseksi Pengelolaan, Hisrijal dan Pelayanan Tahanan, Anggi Rasnanda serta beberapa pegawai, memimpin langsung misi penjemputan logistik ini.
“Ini adalah bagian dari pelayanan prima yang kami janjikan, tanpa kompromi. Hak dasar Warga Binaan, terutama makan dan minum, adalah prioritas mutlak yang harus dipenuhi, terlepas dari tantangan logistik yang ada. Akses terputus bukanlah alasan untuk menunda kewajiban kami,” ujar Heddry dengan tegas.
Ia menambahkan bahwa upaya ini tidak hanya sebatas menjamin ketersediaan makanan, tetapi juga untuk memberikan informasi dan ketenangan kepada WBP bahwa Rutan tetap berfungsi optimal di tengah kondisi darurat.
Aksi ini menegaskan komitmen jajaran Rutan Bener Meriah dalam memberikan pelayanan publik yang tulus dan profesional, membuktikan bahwa dedikasi terhadap pemenuhan hak-hak dasar WBP tidak akan terhalang oleh kondisi geografis maupun bencana alam.














