MedanĀ Bidik.co.id
Ratusan siswa SMA Negeri 11 Medan menggelar aksi protes di lapangan sekolah ,Jalan Pertiwi No 93 Medan,pada Selasa (25/2/2025) pagi sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah, Hj. Widiya Ningsih, S.Pd., M.Si. Dalam aksi ini, mereka menyuarakan tuntutan agar kepala sekolah dicopot dari jabatannya, dengan alasan kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada siswa serta minimnya dukungan terhadap pengembangan bakat dan aspirasi mereka.
Para siswa membawa spanduk dan berorasi secara lantang, menyampaikan berbagai keluhan terkait kebijakan sekolah yang dinilai merugikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu tuntutan utama adalah penghentian tindakan intimidatif yang diduga dilakukan oleh kepala sekolah terhadap siswa dan warga sekolah lainnya.
Mereka menyebut adanya perlakuan tidak adil, pembatasan kebebasan berekspresi, serta kurangnya ruang dialog bagi siswa untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Selain itu, para siswa menyoroti kebijakan sekolah yang dinilai menghambat kegiatan ekstrakurikuler. Mereka mengungkapkan bahwa izin mengikuti perlombaan hanya diberikan kepada siswa yang dapat menjamin kemenangan, sehingga potensi dan kreativitas banyak siswa tidak berkembang secara optimal.
Anggaran kegiatan ekstrakurikuler yang minim juga menjadi salah satu permasalahan utama, menghambat berbagai aktivitas pengembangan bakat di sekolah.
Kekecewaan juga muncul terkait kurangnya dukungan sekolah dalam penyelenggaraan acara perpisahan kelas XII. Para siswa menilai bahwa pihak sekolah, khususnya Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap momen penting ini, sehingga acara yang seharusnya menjadi kenangan berharga bagi siswa justru terabaikan.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 07.30 hingga 10.30 WIB ini menggambarkan keteguhan siswa dalam menyampaikan aspirasi mereka. Meskipun beberapa guru berupaya menenangkan suasana, para siswa tetap bersikeras menuntut perubahan kepemimpinan di sekolah. Mereka berharap aksi ini dapat menjadi titik balik menuju lingkungan sekolah yang lebih demokratis, adil, dan mendukung perkembangan siswa secara maksimal.
Dengan suara yang tegas dan komitmen yang kuat, para siswa menegaskan bahwa evaluasi terhadap kepemimpinan sekolah adalah langkah yang harus segera diambil demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan berpihak pada perkembangan akademik maupun non-akademik mereka.
Tim