
bidik.co.id,Jakarta, 21 November 2025 – Pakar Hukum Internasional dan Ekonom Nasional, Prof Dr KH Sutan Nasomal SH, MH, mengingatkan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan nasional seiring memanasnya tensi geopolitik antara Jepang dan China. Menurutnya, situasi tersebut berpotensi berkembang menjadi perang terbuka yang bisa berdampak langsung terhadap stabilitas kawasan, termasuk Indonesia.
Dalam keterangannya kepada pimpinan redaksi media dalam dan luar negeri melalui sambungan telepon dari Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka, Prof Sutan meminta Presiden RI Prabowo Subianto segera menetapkan status siaga satu dan memerintahkan jajaran TNI, Polri, serta Kementerian Luar Negeri untuk memantau situasi global selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
> “Kita harapkan Presiden RI menjaga segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Situasi Jepang–China yang semakin panas harus menjadi cermin. Indonesia sebaiknya siaga satu mulai sekarang,” ujarnya.
Imbauan Evakuasi Warga dan Sinyal Perang
Prof Sutan menyoroti langkah Jepang dan China yang disebutnya telah meminta warga negara masing-masing untuk meninggalkan wilayah lawan dalam waktu cepat. Ia menilai tindakan tersebut menjadi indikasi meningkatnya ancaman perang terbuka.
Kekuatan Militer dan Potensi Keterlibatan Negara Nuklir
Menurut Prof Sutan, kekuatan militer China secara umum lebih unggul dibanding Jepang dan berpotensi mendapat dukungan dari Korea Utara dan Rusia. Meski demikian, Jepang disebut tetap memiliki kemampuan militer canggih berbasis teknologi tinggi.
Ia juga memperingatkan bahwa perang antara China dan Jepang dapat memicu keterlibatan negara-negara pemilik senjata nuklir, terutama mengingat konflik di Timur Tengah serta perang Rusia–Ukraina yang telah menguras stok persenjataan konvensional dunia.
“Perang nuklir di tahun 2026 sudah banyak dibaca para pakar strategi. Konflik Jepang–China bisa menjadi pemicu,” katanya.
Dampak Potensial bagi Indonesia
Prof Sutan menilai posisi geografis Indonesia sangat strategis dan dapat memiliki implikasi besar jika konflik regional melebar. Menurutnya, Samudra Indonesia berpotensi menjadi jalur operasi kapal selam dan kapal induk dari berbagai negara besar.
Pulau-pulau di Indonesia bahkan bisa dimanfaatkan sebagai tempat logistik atau pangkalan militer oleh kekuatan Barat maupun Timur jika situasi tidak terkendali.
Taiwan Disebut Berpotensi Menjadi Medan Adu Kekuatan
Ia juga menyebut Taiwan berisiko menjadi “Palestina baru di Asia”, yakni lokasi perebutan kekuatan antara Timur dan Barat, yang dapat berujung pada kehancuran wilayah tersebut jika konflik meluas.
Seruan Penguatan Pertahanan Indonesia
Prof Sutan mengakhiri pernyataannya dengan menyerukan pemerintah untuk memperkuat kesiapan militer Indonesia menghadapi segala potensi eskalasi regional.
“Kekuatan militer Indonesia harus mulai dipersiapkan sebelum hal terburuk terjadi,” tegasnya.
Narasumber:
Prof DR KH Sutan Nasomal SH, MH
Pakar Hukum Internasional & Ekonom Nasional
Presiden Partai Oposisi Merdeka
Pendiri/Pengasuh Ponpes Ass Saqwa Plus
Red**












