Diduga Lakukan Praktik Jual Beli Jabatan, Seleksi Calon Perangkat Desa Sidomulyo Kecamatan Modo, layak Disoroti

- Editor

Rabu, 10 September 2025 - 03:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lamongan – Dugaan mengenai jual beli jabatan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, kian santer terdengar. Hal tersebut muncul lantaran selain masyarakat umum Desa Sidomulyo yang telah mengetahui dan bersuara, juag ada tokoh masyarakat yang berkomentar. Rabu (10/09/2015).

Momentum yang sangat sakral ini harus tercoreng oleh ulah oknum kepala desa yang memanfaatkan jabatannya. Alih-alih mencari sosok terbaik untuk mengisi kekosongan jabatan dengan posisi strategis desa, proses rekrutmen justru diduga sarat akan penyimpangan, minim transparansi, dan tercium praktik jual beli jabatan (gratifikasi).

Berdasarkan pengumuman resmi, panitia membuka lowongan untuk Kaur Keuangan, Kasi Pemerintahan, dan Kasi Kesejahteraan Masyarakat sejak 29 Agustus hingga 12 September 2025. Namun, sejak tahap awal, proses ini sudah menuai tanda tanya besar.
Ketua BPD Sidomulyo, Drs. Masnun, mengungkapkan kejanggalan serius. Ia menegaskan tidak pernah dilibatkan dalam rapat pembentukan panitia penerimaan perangkat desa.
“Saya tidak pernah menerima konfirmasi, baik lisan maupun tertulis, soal pembentukan panitia. Tahu-tahu saya mendengar kabar bahwa ketua panitia dijabat Mashud, yang masih Kaur Umum, sementara sekretaris panitia dirangkap oleh Sekretaris Desa, yakni Siswanto,” ujarnya dengan nada kecewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika benar, situasi ini jelas menyalahi prinsip transparansi dan akuntabilitas. Panitia yang seharusnya independen justru diisi oleh perangkat aktif, sehingga rawan konflik kepentingan.

Lebih mencengangkan lagi, beredar kabar bahwa setiap calon perangkat desa harus menyediakan dana fantastis hingga Rp.250 juta agar bisa lolos. Angka itu diyakini bukan sekadar isu, sebab beberapa warga mengaku mendengarnya langsung saat hendak mendaftar.

Baca Juga:  Diversifikasi Pertanian Untuk Tingkatkan Ketahan Pangan

“Harus bayar Rp250 juta. Bagaimana mungkin?. Banyak warga yang punya kualitas bagus akhirnya mundur karena tidak sanggup membayar nominal yang disampaikan. Yang tersisa hanya mereka yang punya uang, meski secara kemampuan biasa saja,” ungkap salah satu warga dengan geram.

Jika praktik ini benar terjadi, konsekuensinya fatal, perangkat desa yang terpilih bukanlah yang paling mumpuni, melainkan mereka yang mampu membeli jabatan. Desa berisiko dikelola bukan oleh orang-orang terbaik, tetapi oleh “pembeli kursi”.

Kabar miring ini menimbulkan keresahan luas. Warga mendesak pemerintah desa membuka proses seleksi secara terang benderang, melibatkan semua unsur kelembagaan desa, dan memastikan seleksi berbasis kualitas, bukan kapital.

“Kami ingin proses rekrutmen dilakukan secara fair. Jangan sampai demokrasi desa dicemari oleh praktik transaksional,” tegas seorang warga lain.

Kasus ini menjadi ujian serius bagi pemerintah kecamatan maupun kabupaten. Jika dibiarkan, bukan hanya Sidomulyo yang tercoreng, tetapi juga wajah tata kelola desa di Lamongan. Dugaan pungli hingga miliaran rupiah dari hasil “jual beli jabatan” bisa menjadi skandal besar bila terbukti.
Kini, bola panas ada di tangan aparat pengawas dan penegak hukum. Masyarakat menunggu, apakah praktik kotor ini akan dibongkar, atau justru dibiarkan menjadi tradisi gelap dalam rekrutmen perangkat desa.

Kepala Desa Sidomulyo (M. Zainuddin Lubis), saat diklarifikasi awak media perihal gratifikasi di sistem pemeritahannya, ia hanya bungkam, hingga berita ini ditayangkan. (Redaksi)

Berita Terkait

PKK Mitra Strategis Pemkab Lamongan Bangun Keluarga Tangguh
Festival Dayung Tejoasri Kecamatan Laren lamongan Penantil Potensi Pariwisatawa
Persiapan Lomba Desain Motif Batik Deklranaada Lamongan Gelar Workshop
Bupati Yes Launcing Squad Persela Musim 2025-2026
Bupati Yes Launcing Squad Persela Musin 2025-2026
Sambut Harlah Ke 4 Ini Pesan Ketua. Umum Passer Indonesia
Polemik Gaji Tim Petugas Penyalur Banpang Kecamatan Babat Sudah Ada Titik Temu
Diversifikasi Pertanian Untuk Tingkatkan Ketahan Pangan
Berita ini 328 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 00:41 WIB

PKK Mitra Strategis Pemkab Lamongan Bangun Keluarga Tangguh

Minggu, 14 September 2025 - 12:42 WIB

Festival Dayung Tejoasri Kecamatan Laren lamongan Penantil Potensi Pariwisatawa

Sabtu, 13 September 2025 - 02:20 WIB

Bupati Yes Launcing Squad Persela Musim 2025-2026

Sabtu, 13 September 2025 - 02:15 WIB

Bupati Yes Launcing Squad Persela Musin 2025-2026

Sabtu, 13 September 2025 - 02:07 WIB

Sambut Harlah Ke 4 Ini Pesan Ketua. Umum Passer Indonesia

Kamis, 11 September 2025 - 13:14 WIB

Polemik Gaji Tim Petugas Penyalur Banpang Kecamatan Babat Sudah Ada Titik Temu

Kamis, 11 September 2025 - 02:29 WIB

Diversifikasi Pertanian Untuk Tingkatkan Ketahan Pangan

Rabu, 10 September 2025 - 06:24 WIB

Aliansi Alam Bersatu Lamongan Geruduk Kantor Kexamatan Ngimbang

Berita Terbaru

LAMONGAN

PKK Mitra Strategis Pemkab Lamongan Bangun Keluarga Tangguh

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:41 WIB